Friday, January 8, 2016

STOP BULLYING

Kali ini saya akan membahas tentang bullying atau kekerasan terhadap anak-anak di masa ini, mari kita membahas dulu mengenai arti dari bullying. Bullying adalah pengalaman yang biasa dialami oleh banyak anak-anak dan remaja di sekolah. Perilakubullying dapat berupa ancaman fisik atau verbal. Bullying terdiri dari perilaku langsung seperti mengejek, mengancam, mencela, memukul, dan merampas yang dilakukan oleh satu atau lebih siswa kepada korban atau anak yang lain.

Selain itu bullying juga dapat berupa perilaku tidak langsung, misalnya dengan mengisolasi atau dengan sengaja menjauhkan seseorang yang dianggap berbeda. Baik bullying langsung maupun tidak langsung pada dasarnya bullying adalah bentuk intimidasi fisik ataupun psikologis yang terjadi berkali-kali dan secara terus-menerus membentuk pola kekerasan.
Bentuk-bentuk bullying, antara lain;

  1. Bullying secara fisik: menarik rambut, meninju, memukul, mendorong, menusuk. 
  2. Bullying secara emosional: menolak, meneror, mengisolasi atau menjauhkan, menekan, memeras, memfitnah, menghina, dan adanya diskriminasi berdasarkan ras, ketidakmampuan, dan etnik.
  3. Bullying secara verbal: memberikan nama panggilan, mengejek, dan menggosip.
  4. Bullying secara seksual: ekshibisionisme, berbuat cabul, dan adanya pelecehan seksual.


Kini banyak sekali anak-anak yang kurangnya pendidikan moral, seperti contohnya pada video berikut ini




Dari dua video tersebut terlihat adanya "korban" yang teraniaya, dan adanya begitu banyak "pelaku". Disini kita dapat melihat bahwa kurangnya didikan orang tua/keluarga, dan pihak sekolah. Hal ini dapat menjadi dampak bagi masa depan anak-anak yang menjadi korban kekerasan teman sebayanya.

Jika anak hidup dengan kecaman, maka ia akan belajar untuk menyalahkan.
Jika anak hidup dengan permusuhan, ia akan belajar untuk berkelahi
Jika anak hidup dengan ejekan, ia akan belajar untuk selalu merasa malu
Jika anak hidup dengan rasa malu, ia akan belajar untuk merasa bersalah
Jika anak hidup dengan toleransi, ia akan belajar untuk bersabar
Jika anak hidup dalam dorongan dan semangat, ia akan belajar untuk percaya diri
Jika anak hidup dengan pujian, ia belajar untuk menghargai.
Jika anak hidup dengan kejujuran, ia akan belajar keadilan
Jika anak hidup dengan rasa aman. Ia akan belajar untuk memiliki keyakinan
Jika anak hidup dengan restu dan persetujuan, mereka belajar untuk menyukai diri mereka sendiri
Jika anak hidup dengan penerimaan dan persahabatan, mereka belajar untuk menemukan cinta di dunia ini.
Orang tua perlu membuktikan kepada anak bahwa dengan presepsi diri yang positif mereka akan mampu menghadapi apapun, baik keberhasilan maupun kekecewaan, tanpa harus merasa terlalu ‘tinggi’ atau terlalu ‘rendah’.
Serta perlu juga mengajarkan kepada anak dan menunjukkan kepada mereka, bahwa sekacau atau sejahat apapun dunia ini, masih selalu akan ada orang-orang yang berpikir positif, yang berhati baik. Masih selalu aka nada cinta dan sayang di dunia mereka.

Ini ada sebuah contoh video untuk menyadarkan anak-anak, sampai orang dewasa untuk STOP BULLYING.

NB: artikel ini tidak bermaksud menyinggung pihak tertentu, artikel ini saya tulis hanya semata-mata sebagai bentuk aspirasi diri saya.

No comments:

Post a Comment